Selasa, 23 Oktober 2012

Pramuka dan Krisis Kepemimpinan Pemuda

ADA hal yang sangat kontradiktif jika kita amati kualitas pemuda dan sistem pendidikan kita dalam beberapa waktu terakhir. Kriminalitas dan kenakalan remaja khususnya pelajar SMA sederajat meningkat tajam. Mulai dari tawuran, pemakaian narkoba, minuman keras, seks bebas bahkan kriminalitas. Di sisi lain, pelajar kita dan pemuda pada umumnya sangat “dimanjakan” oleh sejumlah kemudahan dan fasilitas penunjang. Teknologi informasi berbentuk telepon seluler dan internet seharusnya menjadi media pembelajaran tanpa batas. Beragam kegiatan ekstrakurikuler di sekolah dan les mandiri di rumah juga sangat lengkap, variatif dan berorientasi pada kompetensi persaingan global. Seperti penguasaan terhadap sejumlah bahasa asing dan pengaktualisasian bakat emas terutama di bidang, sains, seni dan ekonomi kreatif.
Jika dua hal kontradiktif di atas, sistem pendidikan dan output yang dihasilkan, berkembang sama pesatnya, pasti ada sesuatu yang salah, kurang atau hilang. Salah satu hal terpenting yang semakin terpinggirkan bahkan nyaris hilang dalam sistem pendidikan kita adalah pelajaran tentang nilai dan moral. Selain pelajaran agama, “ mata pelajaran” lain yang nyaris hilang adalah Pramuka. Sebuah kegiatan yang dua decade lalu bisa ditemui di semua jenjang pendidikan mulai tingkat SD, SMP hingga SMA, bahkan menjadi salah satu kegiatan ekstrakurikuler favorit pelajar kita. Menjadi anggota Pramuka adalah sebuah kebanggan bagi pelajar Indonesia ketika itu.
Pramuka, Riwayatmu Kini
Pramuka hampir tak terdengar kabarnya terutama dalam satu decade terakhir. Ia seolah hilang ditelan kemajuan jaman. Bahkan seragam kebesaran berwarna coklat muda dan tua itu semakin jarang terlihat. Apalagi semangatnya. Anak sekolah jaman sekarang bahkan mungkin tidak tahu dan mengenal apa itu Pramuka.
Pemuda kita terutama para pelajar sekolah, kini lebih akrab dengan teknologi. Tanpa pondasi nilai dan moral yang kuat, teknologi dan hiruk pikuk globalisasi akan membentuk karakter pemuda yang hedonis, pragmatis dan anti social. Mereka tumbuh menjadi generasi yang individualis dan berpikir instan. Kepekaan social kepada sesama dan alam semakin memudar. Banyak fakta dan data yang bertebaran di sekitar kita. Kriminalitas dan kenakalan remaja meningkat tajam. Mulai dari tawuran, pemakaian narkoba, minuman keras, seks bebas bahkan kriminalitas. Jika keadaan ini tidak membaik bahkan bertambah buruk, maka ancaman krisis kepemimpinan pemuda semakin nyata di depan mata.
Sebagai ujung tombak penentu masa depan bangsa, kualitas pemuda di masa sekarang akan mempengaruhi kualitas kepemimpinan mereka di masa mendatang ketika tampuk ke kepemimpinan telah berpindah ke pundak mereka. Untuk menyongosng masa depan bangsa yang gemilang, kita tak hanya butuh pemuda yang berkompetensi tinggi namun juga beriman, bermoral, dan berhati nurani. Semua nilai ini terangkum dalam Pramuka. Sebuah kegiatan yang nyaris hilang dan terlupakan.
Menghidupkan Kembali Pramuka
Pramuka bukan sejarah, tapi ia adalah penentu masa depan. Menghidupkan kembali Pramuka terutama di lingkungan sekolah merupakan salah satu upaya penting untuk menyemai bibit-bibit kepemimpinan dalam diri pemuda sedini dan sebaik mungkin. Mengapa Pramuka penting? Karena kegiatan yang luar biasa ini bisa memberi pengaruh signifikan terhadap pembentukan kepribadian seseorang terutama pemuda. Karakter positif dan pekemimpinan pemuda dapat dibentuk melalui organisasi pramuka. Ketakwaan, cinta alam dan kasih sayang, patriot dan ksatria, patuh dan suka bermusyawarah, rela menolong dan tabah, rajin, terampil dan gembira, dan semacamnya adalah nilai-nilai yang senantiasa diajarkan di dalam kegiatan kepramukaan.
Menghidupkan kembali Pramuka dapat dimulai dengan memasukkannya sebagai pilihan dalam kegiatan ekstrakurikuler. Jika perlu, dibuat kurikulum khusus untuk Pramuka. Tentu saja kehadirannya harus dikemas sekreatif mungkin agar memiliki daya tarik di mata siswa. Jangan sampai keikutsertaan siswa hanya karena terpaksa. Kita tidak hanya mengedepankan kuantitas namun juga kualitas. Untuk itu, Pramuka harus hadir mengikuti konteks jaman tanpa kehilangan jati dirinya.
Agar tidak terkesan kuno dan membosankan, kegiatan Pramuka harus fun. Cara dan media yang digunakan bisa melalui permainan dan rekreasi. Dua kegiatan yang sangat disukai oleh anak-anak dan remaja. Seiring dengan perkembangan jaman, kegiatan Pramuka juga harus berbasis teknologi informasi dengan tetap mengedepankan aspek social dan kepedulian terhadap lingkungan. Kehadiran teknologi informasi seharusnya juga bisa menjadi sarana untuk menjalin keakraban dan jaringan serta sarana bertukar informasi antar anggota Pramuka di seluruh penjuru dunia. Pramuka harus mengemas dan mempersiapkan dirinya untuk berdimensi global. Dari sinilah pemimpin masa depan berkualitas dan berdaya saing tinggi tengah kita persiapkan. Apalagi Indonesia memiliki jumlah anggota pramuka paling banyak di dunia. World Organization of the Scout Movement (WOSM) telah menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara yang memegang peranan penting dalam organisasi kepanduan dunia. Banyaknya anggota pramuka di Indonesia dan peranan pentingnya di tingkat internasional merupakan sebuah potensi besar untuk menyemai sebanyak mungkin benih-benih pemimpin masa depan.

Organisasi Pramuka yang Tidak Mandiri


SATU momentum yang tidak akan pernah dilupakan oleh jajaran gerakan Pramuka adalah dileburnya seluruh organisasi kepanduan menjadi satu wadah dalam Gerakan Pramuka Indonesia.
Dan tanggal 14 Agustus ditetapkan sebagai Hari Pramuka yang pada saat ini genap berusia 45 tahun. Ibarat umur manusia usia 45 tahun merupakan usia dewasa dan mandiri. Pertanyaannya apakah gerakan Pramuka telah dewasa dan mandiri?
Dalam anggaran dasar disebutkan tujuan gerakan Pramuka mendidik dan membina kaum muda guna mengembangkan mental, moral, spiritual, emosional, sosial, intelektual dan fisiknya sehingga menjadi manusia yang berkepribadian, dan berbudi pekerti luhur. Juga menjadi anggota masyarakat yang baik dan berguna yang dapat membangun dirinya sendiri secara mandiri. Sampai saat ini gerakan Pramuka telah memberikan sumbangsih yang besar.
Pertama, memiliki akhlak dan moral yang tinggi. Seorang anggota Pramuka selalu terikat dengan kode kehormatan yang terdiri atas janji yang disebut dengan Satya dan ketentuan moral yang disebut dengan Darma. Kode kehormatan dan ketentuan moral inilah yang pada umumnya menjadikan nilai lebih seorang anggota Pramuka dibandingkan dengan kaum muda lainnya.
Kedua, bermanfaat bagi lingkungan sekitar. Seorang anggota Pramuka pastilah berusaha berbuat terbaik bagi keluarga dan lingkungannya.
Contoh kasus yang paling akhir dalam bencana gempa bumi Klaten dan Yogya, Pangandaran dan Cilacap. Pramuka aktif terlibat dalam membantu meringankan penderitaan korban. Ketiga, menjaga dan mempertahankan NKRI.
Berbagai kegiatan berskala nasional seperti Jambore Nasional antara lain dimaksudkan mempererat rasa persatuan dan kesatuan bangsa. Dalam konteks yang lebih luas dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, anggota Pramuka juga telah memberikan andil yang besar dalam menjaga, mempertahankan NKRI.
Diakui atau tidak para pejuang, tokoh, dan pemimpin bangsa yang senantiasa komitmen dalam mempertahankan NKRI sebagian di antaranya anggota atau pernah menjadi anggota Pramuka.
Kedewasaan
Kedewasaan organisasi bukan hanya diukur dari berapa usia organisasi tersebut tetapi bagaimana pengelolaan manajerial dilaksanakan selama ini. Jika pengelolaan manajerial organisasi tidak ada peningkatan kualitas hal itu dapat kita jadikan indikasi gerakan Pramuka masih kurang dewasa. Hal ini dapat kita amati dari berbagai aspek seperti, pertama, kurangnya pembinaan gudep teritorial.
Gerakan Pramuka memiliki jumlah anggota yang diperkirakan mencapai puluhan juta orang. Keanggotaan terbanyak disumbang dari gudep berpangkalan di sekolah.
Gudep yang berpangkalan di sekolah-sekolah umumnya tidak memiliki kesatuan yang lengkap. Idealnya setiap gugus depan (gudep) memiliki kesatuan yang lengkap terdiri atas Perindukan Siaga, Pasukan Penggalang, Ambalan Penegak dan Racana Pandega.
Kedua, kurangnya kuantitas dan kualitas pembina.
Keberhasilan suatu gugus depan dalam membina anak didik sangat tergantung dari kuantitas dan kualitas para pembina. Jumlah pembina yang tidak sebanding dengan jumlah anak didik serta pembina yang sangat terbatas yang memiliki sertifikasi mahir merupakan kondisi yang selalu terjadi dari tahun ke tahun. Karenanya tidak mengherankan jika kita temui di dalam satu gudep terdapat pembina Pramuka yang tidak memiliki sertifikasi mahir apa pun.
Ketiga, kurangnya kepedulian andalan dan majelis pembimbing. Komponen ini merupakan roh dari sukses tidaknya kegiatan Pramuka. Andalan dan majelis pembimbing yang sebagian besar tokoh masyarakat memiliki berbagai kesibukan sehingga kontribusi meningkatkan kualitas menjadi terbatas sekali. Keempat, aspek kegiatan rutin.
Guna membentuk sikap pribadi yang berakhlak dan bermoral tinggi kiranya tidak cukup dilakukan secara sporadis seperti menghadapi peristiwa tertentu seperti pesta siaga dan jambore.
Kiranya menjadi lebih bermanfaat jika pembinaaan dilakukan secara rutin.
Bukankah tugas dan tanggung jawab Kwartir salah satunya melakukan pembinaan.
Namun sayangnya pembinaan, monitor dan evaluasi secara rutin ini belum direalisasi oleh masing-masing Kwartir.
Kelima, kurangnya dukungan anggaran. Kedewasaan dan kemandirian organisasi Pramuka dapat diukur pula dengan indikator anggaran organisasi. Dari aspek anggaran organisasi untuk kegiatan dan pembinaan jika hanya mengandalkan iuran dari anggota kiranya akan dihadapkan pada berbagai kendala. Namun jika terlalu mengandalkan bantuan anggaran bersumber dari APBD seperti selama ini, yang terjadi adalah tidak adanya anggaran untuk menutup berbagai kegiatan Kwartir. Hal ini pun sering terjadi dari tahun ke tahun dan sangat dirasakan utamanya oleh Kwartir. Karenanya perlu lebih ditingkatkannya kerja sama dengan pihak lain serta membentuk badan usaha.
Upaya ini tidak bertentangan dari anggaran dasar.
Akhirnya renungan di atas dapat dijadikan introspeksi jajaran Pramuka agar semakin dewasa dan mandiri.
- Drs Sigit Djoko Sutomo, mantan Andalan Daerah Kwarda XI Jawa Tengah

Pemimpin Baik, Berpakaian Benar



Seragam Pramuka adalah suatu kostum yang dipakai seseorang sehingga dapat memberikan kesan bahwa pemakainya adalah seorang anggota Pramuka. Dibagian lain seragam pramuka dilengkapi pula dengan atribut berupa tanda-tanda yang melekat pada pakaian seragam pramuka.
Sesuai dengan sistem pendidikan yang dilakukan di dalam Gerakan Pramuka, maka pakaian seragam inipun merupakan alat pendidikan, yang diharapkan dapat mempengaruhi sikap dan tingkah laku Pramuka yang mengenakannya. Di Gerakan Pramuka telah diatur dengan Petunjuk  Penyelengaraan tentang Seragam Pramuka. Seragam Pramuka memiliki nilai histories, dimana penggunaan warna coklat muda dan coklat tua mengingatkan para pramuka akan pakaian yang digunakan oleh pejuang-pejuang kita di masa revolusi yang lalu, dan para prajurit yang berada di garis pertempuran. Oleh karena itu penggunaan pakaian seragam ini dipakai untuk menanamkan jiwa patriotisme yang besar dikalangan Pramuka. Di samping itu pakaian seragam ini harus praktis, menarik, menyenangkan dan membanggakan bagi pemakainya.
Pada akhir saat ini, kita masih seringkali menyaksikan para pemimpin pramuka, andalan, pembina bahkan peserta didik yang masih belum paham tentang seragam pramuka dan tanda-tanda satuan pada seragam, baik pemakaian dan penggunaannya. Adakalanya seragam Pramuka dengan tandanya dan bahkan ditambah-tambahi tanda lainnya dikenakan sesuai dengan selera dan kemauannya sendiri.
Mestinya disaat memakai seragam Pramuka beserta atributnya dapat menjadikan seseorang lebih percaya diri, lebih mantap dalam menjalankan tugas dan kegiatan, serta dapat menjaga dan memberikan image yang baik bagi lingkungan dan dirinya sendiri. Sebaliknya ketika etika berseragam pramuka ini nampak mulai diabaikan, maka akan nampak terkesan apa adanya, asal tempel dan asal ngetrend dll.
Perilaku seperti hal tersebut di atas malah dapat mendiskreditkan nilai keberadaan sebuah seragam, sedangkan bagi pemakainya akan mendapatkan image yang kurang baik.
Seorang Pemimpin di Gerakan Pramuka mestinya mengenal betul bagaimana pakaian seragam itu dikenakan, kapan dan dalam acara apa pakaian seragam dipergunakan, demikian pula tanda-tandanya. Seorang pemimpin bila perlu memiliki catatan-gambaran di saat menghadiri sebuah acara baik apakah itu formal maupun non formal.
Bilamana hal-hal tersebut ternyata diketahui memang benar-benar belum dipahami oleh seorang pemimpin, maka sudah menjadi kewajiban bagi para Pembina,andalan kwartir, pelatih untuk dapat memberikan masukan, mengingatkan dan  menyarankan  bagaimana cara berpakaian pramuka yang baik tapi benar. Mengapa demikian ? Seorang pemimpin adalah tokoh sentral yang harus dijaga, baik dalam cara berpakaian dan berpenampilan. Pemimpin akan menjadi tokoh utama yang akan menjadi perhatian dan dilihat bagi khalayak ramai. Bila ini telah dijalankan, tanpa disadari apa yang dilakukan ini sudah menjadikan kita dapat melindungi kewibawaan dan image bagi seorang pemimpin. Jika segan untuk mengingatkan dan memberitahukan maka yang terjadi malah sebaliknya, cemooh dan pembiaran terhadap pemimpinnya melakukan sebuah kesalahan.
Berpijak pada pengalaman penulis, seringkali kita temui pada acara-acara formal dimana tokoh sentral maupun pemimpin pramuka menggunakan seragam maupun atribut yang belum sesuai dengan tata cara berseragam pramuka yang benar. Sebelum tampil atau mengikuti acara tersebut, sebaiknya kita tata atributnya agar nampak rapi dan benar. Kekuranglengkapan seragam pramuka, biasanya sebatas atribut, bahkan dalam pengalaman ini, seorang kepala daerah pun dapat melakukan kekeliruan, tentunya bila perlu kita  “ mengorbankan” apa yang kita miliki. Akhirnya kita lebih baik hadir dengan atribut “compang-camping” daripada mendampingi seorang pemimpin dengan berpenampilan buruk.
Pemimipin Pramuka, ketika akan memulai sebuah kepemimpinan di lingkungan kwartir dipastikan akan belajar memahami dan menguasai kewajibannya, apa yang harus dilakukan termasuk bagaimana cara berpakaian yang benar, bila belum paham maka akan menanyakan kepada kepada staf / andalannya. Untuk itu bagi mereka yang notabene pembina pramuka/ pelatih sudah seharusnya memberikan masukan yang sebenar-benarnya. Hindari sikap, yang penting Asal Bapak-ibu Selera (ABS). Hal ini penting agar tidak terjadi kekeliruan dalam penggunaan seragam dan atributnya di kemudian hari.
Di Gerakan Pramuka Seorang Pemimpin adalah teladan bagi yang lainnya. Karenanya kepemimpinan yang baik akan diawali dengan cara berpakaian seragam pramuka yang baik dan benar pula.
( Penulis : Gunawan Sr )

Pemimpin

"Setiap kalian adalah pemimpin dan bertanggung jawab atas apa yang di pimpinnya, Seorang penguasa adalah pemimpin bagi rakyatnya dan bertanggung jawab atas mereka, seorang istri adalah pemimpin di rumah suaminya dan dia bertanggung jawab atasnya. Seorang hamba sahaya adalah penjaga harga tuannya dan dia bertanggung jawab atasnya. (HR Bukhari)
 
Beberapa kriteria kepemimpinan dalam islam :

1. Menggunakan Hukum Allah
Dalam berbagai aspek dan lingkup kepemimpinan, ia senantiasa menggunakan hukum yang telah di tetapkan oleh Allah, hal ini sebagaimana ayat ;

"Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya". (Qs : 4:59)

Melalui ayat di atas ta'at kepada pemimpin adalah satu hal yang wajib dipenuhi, tetapi dengan catatan, para pemimpin yang di ta'ati, harus menggunakan hukum Allah, hal ini sebagaimana di nyatakan dalam ayat-Nya yang lain :

"Ikutilah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu dan janganlah kamu mengikuti pemimpin-pemimpin selain-Nya . Amat sedikitlah kamu mengambil pelajaran (daripadanya)". (Qs: 7 :3)

"..Barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir..." (Qs :5:44)
"..Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang zalim..." (Qs: 5 45)
"..Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang fasik.." (Qs: 5 :47)
" Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin ?". (Qs : 5 :50)

Dan bagi kaum muslimin Allah telah dengan jelas melarang untuk mengambil pemimpin sebagaimana ayat;

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim". (Qs : 5 : 51)

Dari beberapa ayat diatas, bisa disimpulkan, bahwa pemimpin dalam islam adalah mereka yang senantiasa mengambil dan menempatkan hukum Allah dalam seluruh aspek kepemimpinannya.


2. Tidak meminta jabatan, atau menginginkan jabatan tertentu..
"Sesungguhnya kami tidak akan memberikan jabatan ini kepada seseorang yang memintanya, tidak pula kepada orang yang sangat berambisi untuk mendapatkannya" (HR Muslim).

"Sesungguhnya engkau ini lemah (ketika abu dzar meminta jabatan dijawab demikian oleh Rasulullah), sementara jabatan adalah amanah, di hari kiamat dia akan mendatangkan penyesalan dan kerugian, kecuali bagi mereka yang menunaikannya dengan baik dan melaksanakan apa yang menjadi kewajiban atas dirinya". (HR Muslim).

Kecuali, jika tidak ada lagi kandidat dan tugas kepemimpinan akan jatuh pada orang yang tidak amanah dan akan lebih banyak membawa modhorot daripada manfaat, hal ini sebagaimana ayat ;

"Jadikanlah aku bendaharawan negeri (mesir), karena sesungguhnya aku adalah orang yang pandai menjaga dan berpengetahuan". (Qs : Yusuf :55)

Dengan catatan bahwa amanah kepemimpinan dilakukan dengan ;
1. Ikhlas.
2. Amanah.
3. Memiliki keunggulan dari para kompetitor lainnya.
4. Menyebabkan terjadinya bencana jika dibiarkan jabatan itu diserahkan kepada orang lain.

3. Kuat dan amanah
"Salah seorang dari kedua wanita itu berkata: "Ya bapakku ambillah ia sebagai orang yang bekerja (pada kita), karena sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil untuk bekerja (pada kita) ialah orang yang kuat lagi dapat dipercaya." (Qs : 28: 26).

4. Profesional

"Sesungguhnya Allah sangat senang pada pekerjaan salah seorang di antara kalian jika dilakukan dengan profesional" (HR : Baihaqi)

5. Tidak aji mumpung karena KKN
Rasulullah SAW, "Barang siapa yang menempatkan seseorang karena hubungan kerabat, sedangkan masih ada orang yang lebih Allah ridhoi, maka sesungguhnya dia telah mengkhianati Allah, Rasul-Nya dan orang mukmin". (HR Al Hakim).

Umar bin Khatab; "Siapa yang menempatkan seseorang pada jabatan tertentu, karena rasa cinta atau karena hubungan kekerabatan, dia melakukannya hanya atas pertimbangan itu, maka seseungguhnya dia telah mengkhianati Allah, Rasul-Nya dan kaum mukminin".

6. Menempatkan orang yang paling cocok
"Rasulullah menjawab; jika sebuah perkara telah diberikan kepada orang yang tidak semestinya (bukan ahlinya), maka tunggulah kiamat (kehancurannya)". (HR Bukhari).
Dalam konteks hadits ini, setidaknya ada beberapa hal  yang bisa kita cermati,

1. Seorang pemimpin harus bisa melihat potensi  seseorang.
Setiap manusia tentunya diberikan kelebihan dan  kekurangan.Kesalahan terbesar bagi seorang pemimpin  adalah ketika dirinya tidak bisa melihat potensi seseorang dan menempatkannya pada tempat yang  semestinya. Begitu pentingnya perhatian bagi seorang pemimpin terhadap hal ini, maka Rasulullah saw bersabda sebagaiman hadits pada poin 5 di atas.

Ketidakmampuan pemimpin dalam hal ini hanya akan membuat jama'ah atau organisasi yang di pimpinnya  menjadi tidak efektif dan efisien, bahkan tidak sedikit kesalahan pemimpin dalam hal ini menimbulkan kekacauan yang membawa kepada kehancuran.

2. Bisa mengasah potensi seseorang.
Selain ia bisa melihat potensi pada diri seseorang, seorang pemimpin dengan caranya yang paling baik, ia  bisa mengasah potensi mereka yang berada dalam  kepemimpinannya. Mengasah potensi seseorang berbeda dengan "memaksa" seseorang untuk menjadi seseorang yang tidak di inginkannya.

3. Menempatkan seseorang sesuai dengan potensi yang ia  miliki.
"Right man in the right place", adalah ungkapan yang  seringkali kita dengar. Bahwa menempatkan seseorang  itu harus berada pada tempat yang paling tepat bagi orang tersebut serta penugasannya.

4. Mengatur setiap potensi dari mereka yang di pimpinnya menjadi satu kekuatan yang kokoh.
Bangunan yang baik, kokoh dan indah tentunya tidak hanya terdiri dari satu elemen, tetapi terdiri dari berbagai elemen yang ada di dalamnya. Tentunya, penempatan dan penggunaan masing-masing elemen itulah yang sangat mempengaruhi bagaimana sebuah bangunan itu.  Perumpamaan sederhana ini bisa kita gunakan untuk memahami tugas seorang pemimpin dalam menempatkan, menggunakan mereka yang berada dalam kepemimpinannya.

Senin, 22 Oktober 2012

perbedaan Drama + Operete + Teater + Drama MusikaL Sampe Kabaret





Seni pertunjukan di Indonesia sedang mencapai masa puncaknya. Seperti di ketahui banyak sekali budaya ASLI INDONESIA yang menjadi cikal bakal seni pertunjukan di masing masing daerahnya. 
Katakan lah dari kebudayaan Betawi, siapi sih yang Ga kenaL Lenong? Yakan. Tapi di dunia global, masing-masing seni pertunjukan mempunyai definisi tersendiri. Ada baiknya kita mengetahui apa definisi dari DRAMA + DRAMA MUSIKAL + TEATER sampai KABARET. Sekedar tau bedanya aja, asal jangan sotoy yaa. Here we go : 
Drama adalah suatu aksi atau perbuatan (bahasa yunani). Sedangkan dramatik adalah jenis karangan yang dipertunjukkan dalan suatu tingkah laku, mimik dan perbuatan. Sandiwara adalah sebutan lain dari drama di mana sandi adalah rahasia dan wara adalah pelajaran. Orang yang memainkan drama disebut aktor atau lakon. Drama menurut masanya dapat dibedakan dalam dua jenis yaitu drama baru dan drama lama. 
1. Drama Baru / Drama Modern Drama baru adalah drama yang memiliki tujuan untuk memberikan pendidikan kepada mesyarakat yang umumnya bertema kehidupan manusia sehari-hari. 
 2. Drama Lama / Drama Klasik Drama lama adalah drama khayalan yang umumnya menceritakan tentang kesaktian, kehidupan istanan atau kerajaan, kehidupan dewa-dewi, kejadian luar biasa, dan lain sebagainya. Macam-Macam Drama Berdasarkan Isi Kandungan Cerita : 
1. Drama Komedi Drama komedi adalah drama yang lucu dan menggelitik penuh keceriaan. 
2. Drama Tragedi Drama tragedi adalah drama yang ceritanya sedih penuh kemalangan. 
3. Drama Tragedi Komedi Drama tragedi-komedi adalah drama yang ada sedih dan ada lucunya. 
4. Opera Opera adalah drama yang mengandung musik dan nyanyian. 
5. Lelucon / Dagelan Lelucon adalah drama yang lakonnya selalu bertingkah pola jenaka merangsang gelak tawa penonton. 
6. Operet / Operette Operet adalah opera yang ceritanya lebih pendek. 
7. Pantomim Pantomim adalah drama yang ditampilkan dalam bentuk gerakan tubuh atau bahasa isyarat tanpa pembicaraan. 
8. Tablau Tablau adalah drama yang mirip pantomim yang dibarengi oleh gerak-gerik anggota tubuh dan mimik wajah pelakunya. 
9. Passie Passie adalah drama yang mengandung unsur agama / relijius. 
10. Wayang Wayang adalah drama yang pemain dramanya adalah boneka wayang. Dan lain sebagainya. 

Definisi Drama Musikal Drama musikal adalah satu bentuk ekspresi kesenian yang dikolaborasikan antara musik, laku, gerak dan tari, yang menggambarkan suatu cerita yang dikemas dengan tata koreografi dan musik yang menarik sehingga terbentuklah sebuah drama musik atau kadang di kenal dengan “musical play”. Faktor emosional dari drama – humor, cinta, amarah – dikomunikasikan lewat kata – kata, musik, gerakan, dan aspek teknis dari hiburan yang digabungkan secara keseluruhan. Drama musikal sudah ditampilkan di seluruh dunia. Mereka bisa ditampilkan di teater yang seperti West End dan Broadway theatre di London dan New York, atau di teater yang lebih kecil seperti Fringe Theatre, Off-Broadway, produksi lokal, atau grup – grup amatir di sekolah, teater di seluruh penjuru dunia. Sedangkan di Indonesia, terutama di Jakarta, drama musikal biasanya ditampilkan salah satunya adalah di Graha Bakti Budaya – Taman Ismail Marzuki. Teater (bahasa Inggris: theater atau theatre, bahasa Perancis théâtre berasal dari kata theatron (θέατρον) dari bahasa Yunani, yang berarti "tempat untuk menonton") adalah cabang dari seni pertunjukan yang berkaitan dengan akting/seni peran di depan penonton dengan menggunakan gabungan dari ucapan, gestur (gerak tubuh), mimik, boneka, musik, tari dan lain-lain. Bernard Beckerman, kepala departemen drama di Univesitas Hofstra, New York, dalam bukunya, Dynamics of Drama, mendefinisikan teater sebagai " yang terjadi ketika seorang manusia atau lebih, terisolasi dalam suatu waktu/atau ruang, menghadirkan diri mereka pada orang lain." Teater bisa juga berbentuk: opera, ballet, mime, kabuki, pertunjukan boneka, tari India klasik, Kunqu, mummers play, improvisasi performance serta pantomim. Lain lagi dengan Kabaret: Yang ini  adalah sebuah pertunjukan atau pementasan seni yang berasal dari Dunia Barat di mana biasanya ada hiburan berupa musik, komedi dan seringkali sandiwara atau tari-tarian. Perbedaan utama antara kabaret dengan pertunjukan lainnya adalah tempat pertunjukannya— restoran atau kelab malam dengan sebuah panggung pertunjukan dan penontonnya yang duduk mengelilingi meja-meja (seringkali sambil makan atau minum) dan menyaksikan pertunjukannya. Tempatnya sendiri seringkali juga disebut "kabaret". Pada peralihan abad ke-20, terjadi perubahan besar dalam budaya kabaret. Para penarinya termasuk Josephine Baker dan penari waria Brasil João Francisco dos Santos (alias Madame Satã). Pertunjukan-pertunjukan kabaret dapat beraneka ragam dari satire politik hingga hiburan ringan, masing-masing diperkenalkan oleh seorang master of ceremonies (MC), atau pembawa acara. Istilah "kabaret" berasal dari sebuah kata Perancis untuk ruangan bar atau café, tempat lahirnya bentuk hiburan ini, sebagai suatu bentuk yang lebih artistik daripada café-chantant. Kata ini berasal dari kata dalam bahasa Belanda Tengah cabret, melalui bahas Perancis Utara Kuno camberette, dari kata bahasa Latin Akhir camera. Pada intinya kata ini berarti "ruangan kecil." Kabaret juga merujuk ke bordil gaya Mediterania — bar dengan meja-meja dan wanita-wanita yang berbaur serta mengibur para kliennya. Secara tradisional, tempat-tempat ini juga dapat menampilkan beberapa bentuk hiburan: seringkali dengan penyanyi dan penari — tergantung tempatnya masing-masing, sifatnya dapat liar dan kasar. Kabaret yang lebih canggih dan berkelaslah yang akhirnya melahirkan bentuk tempat hiburan dan seni pertunjukan yang menjadi pokok artikel ini. Udah lumayan ngerti ‘kan ? so chiLL out, just enjoy the show. (MZ)

Kamis, 18 Oktober 2012

TEKNIK DALAM PRAMUKA


-TEKNIK KEPRAMUKAAN-
*SCOUT ENGINEERING*
  • SEMAPHORE
Semaphore adalah alat komunikasi yang memakai bendera sebagai medianya. Bendera semaphore terdiri dari gabungan dua buah segitiga sama kaki yang berbeda warna. Sebenarnya ada beberapa warna yang digunakan di bendera semaphore. Namun yang biasa digunakan ialah perpaduan warna antara merah dan kuning. Ukuran bendera semaphore ialah 45cm x 45cm.

Semaphore sampai sekarang masih digunakan sebagai alat komunikasi yang efektif, seperti di dunia kelautan yang banyak menggunakan tanda-tanda bendera sebagai media komunikasi termasuk semaphore.

brikut ialah gambar kode semaphore.

  • MORSE
Morse ialah salah satu sarana komunikasi berupa isyarat dengan notasi titik dan garis. Bentuk penyampaiannya sangat beragam, dapat berupa isyarat bunyi ( peluit, lonceng, klakson, dll ), cahaya ( senter, LED, dll ), visual ( bendera, asap, dll). Morse sendiri ditemukan oleh Samuel Finley Breese Morse. Ia menemukan alat komunikasi berupa telegram yang morse dipakai sebagai notasinya.

Di Pramuka sendiri yang biasa digunakan ialah morse dengan peluit, senter dan bendera.
Berikut adalah kode morse :
Kode Morse
Mempermudah untuk Menghafal
Untuk bendera morse sendiri berukuran 90 cm X 60 cm. Warnanya biasanya terdiri dari warna gelap atau terang, dengan kombinasi garis horizontal ditengah dengan warna yang kontras. diikat pada sebuah tongkat dengan panjang 120 cm. Cara mengirimkan morse bendera dengan cara mengibarkan bendera membentuk angka delapan. Untuk titik bendera dikibarkan sampai batas bahu saja, untuk garis bendera dikibarkan hingga hampir menyentuh tanah. setiap selesai satu kata posisi bendera dikembalikan keposisi semula selama kurang lebih satu detik.

berikut ilustrasinya :
Morse dengan Bendera
  •  TALI - TEMALI
> SIMPUL
SIMPUL PANGKAL / CLOVE HITCH
Simpul Pangkal ialah simpul yang paling penting dalam mengikat maupun jika kita ingin membuat sebuah profil bangunan . Kegunaan simpul pangkal ialah untuk memulai dan mengakhiri sebuah ikatan. 

 SIMPUL ERAT / SHEEPSHANK
Kegunaan simpul erat ialah untuk memendekkan tali tanpa harus memotongnya. berikut gambar dari simpul pangkal beserta beberapa modifikasinya.
 SIMPUL MATI / SQUARE KNOT
Simpul mati berguna untuk menyambung dua tali yang sama besar . selain itu simpul mati berguna untuk menakhiri sebuah ikatan supaya ikatan tidak kembali kendur.
SIMPUL ANYAM / SHEET BEND
Simpul anyam berguna untuk menyambung tali yang berbeda ukuran dan kering.
SIMPUL ANYAM BERGANDA / DOUBLE SHEET BEND
Simpul anyam berganda berguna untuk menyambung dua tali yang berbeda ukuran serta basah
SIMPUL TIANG / BOWLINE KNOT
Simpul tiang memiliki sifat yang tetap dan tidak akan kendur walau ditarik, oleh karena itu simpul tiang banyak digunakan untuk mengikat leher hewan supaya leher hewan tidak tercekik saat kita menarik tali. 
> IKATAN
KAKI TIGA
Kaki tiga memiliki banyak sekali kegunaan, bisa dipakai sebagai penyangga, pondasi menara, kursi, meja, alat memasak, dan masih banyak lainnya.

IKATAN PALANG
Ikatan palang berguna untuk mengikat dua buah tongkat yang saling bersilangan. Ikatan palang menghasilkan sebuah profil yang kuat sehingga sering dan cocok untuk dipakai pada profil-profil bangunan pionering.
NB : saat memulai dan mengakhiri ikatan supaya kita mendapatkan ikatan yang kuat dan tidak kendor maka setelah kita membuat simpul pangkal kita matikan ikatan dengan simpul mati, atau anak Vidatra sering menyebutnya " pangkal mati ".
IKATAN SILANG
Sebenarnya ikatan silang mempunyai kemiripan dengan ikatan palang, hanya saja ikatan silang biasa dipakai untuk ikatan yang sifatnya sanggahan, seperti sanggahan jembatan monyet dan lain sebagainya. 

BELAJAR MORSE

Morse sebenarnya nama orang Amerika yang menemukan sebuah cara agar setiap manusia dapat saling berhubungan. Cara tersebut ditemukannya pada tahun 1837 tetapi baru dapat diterima untuk dipergunakan di seluruh dunia tahun 1851 dalam Konferensi Internasional.

Semboyan morse dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain :

1. Suara, yaitu dengan menggunakan peluit

2. Sinar yaitu dengan menggunakan senter

3. Tulisan yaitu dengan menggunakan titik (.) dan setrip (-)

4. Bendera yaitu dengan bendera morse.


Kita mengenal berbagai macam cara dan alat untuk menyampampaikan isyarat morse antara lain,

Berikut ini aneka arti untuk pengiriman tanda morse dengan menggunakan peluit :


Untuk menyampampaikan isyarat morse dengan alat bendera dilakukan seperti di bawah ini :

SANDI-ISYARAT DENGAN JARI

Keaneka ragaman keterampilan Pramuka sangat membantu dalam jalannya proses pembinaan. Dengan banyak variasi peserta didik akan merasa betah dan aktif mengikuti latihan pramuka di gugus depan. Dengan variasi-variasi ini juga diharapkan Pramuka memiliki kecakapan yang lebih yang akan berguna bagi kehidupannya di masa yang akan datang. Saya kira kakak-kakak setuju dengan hal ini.

Berikut ini adalah contoh kecil permainan Isyarat (Sandi), yaitu adalah Isyarat dengan menggunakan jari tangan. Permainan ini tentu saja sangat berguna untuk Pramuka untuk melatih dan membiasakan diri pada kondisi tertentu agar dapat berkomunikasi dengan orang lain tanpa mengeluarkan suara sedikit pun. Mari kita lihat kunci di bawah ini :
Isyarat dengan jari

Akan lebih bermanfaat apabila isyarat ini dapat diajarkan kepada Pramuka Luar Biasa agar dapat berkomuniasi dengan pramuka-pramuka yang lain tanpa kesulitan.
Semoga sedikit tulisan ini dapat berguna untuk kakak/adik. Salam Pramuka!!!

SEMAPHORE





Image




Semaphore adalah suatu cara untuk mengirim dan menerima berita dengan menggunakan 2 bendera, dimana masing-masing bendera tersebut berukuran 45 cm x 45 cm. Sedangkan warna yang sering dipergunakan adalah merah dan kuning dengan warna merah selalu berada dekat tangkainya.
 Image

KODE KEHORMATAN PADA PRAMUKA


Kode kehormatan untuk Pramuka penggalang terdiri atas Janji (Satya) Penggalang yaitu Trisatya. Janji Pramuka Penggalang (Trisatya) berbeda dengan Siaga dan Penegak/Pandega. Dan Kode Moral (Dharma) Penggalang yang disebut Dasa DharmaDasa Dharma untuk Penggalang berbeda dengan Siaga dan Penegak/Pandega.
Berikut isi Trisatya Penggalang:
TRISATYA Demi kehormatanku, aku berjanji akan bersungguh sungguh:
  1. Menjalankan kewajibanku kepada Tuhan Yang Maha Esa, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Mengamalkan Pancasila
  2. Menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun masyarakat
  3. Menepati Dasa Dharma
Berikut isi Dasa Dharma Penggalang:
DASA DHARMA
  1. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
  2. Cinta alam dan kasih sayang kepada manusia
  3. Patriot yang sopan dan ksatria
  4. Patuh dan suka bermusyawarah
  5. Rela menolong dan tabah
  6. Rajin, trampil dan gembira
  7. Hemat cermat dan bersahaja
  8. Disiplin, berani dan setia
  9. Bertanggung jawab dan dapat dipercaya
  10. Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan


ANEKA SANDI - SANDI PRAMUKA


Cara menulis :Huruf yang berlawanan atau berseberangan.
Contoh : OZO LOWOEO VOQPOQ BYHOS
Dibaca : ADA BAHAYAN JANGAN LEWAT
                                                                                                                                                                                   
SANDI ULAR

sandi ini tanpa kunci,tetapi kelompok-kelompok huruf yang jumlahnya sama sudah merupakan kunci.tinggal menyusun kebawah dari kiri ke kanan berturut-turut.lalu dibaca berkelok-kelok
        CONTOH:.....
kita akan membuat intruksi
   -KUMPULKAN BAHAN OBAT-OBATAN TRADISIONAL
cara membuatnya:...
huruf huruf pada intruksi jumlahnya ada 35 huruf,supaya dapat dibagi tiga harus ditambah
satu(tdk mutlak harus dibagi 3 dapat dibagi A misalnya) maka tambahan huruf itu kita tulis dengan X
(artinya huruf X tdk dibaca) 36 dibagi 3-12. sekarang kita tulis masing masing baris 12 huruf
                            K   U   M   P   U   L   K   A   N   B   A   H  -----
                                                                                                  |
                   ------  N   A   T   A   B   O   T   A   B   O   N   A <----
                   |
                    ----->T   R   A   D   I    S    I   O   N   A   L   X
                          intruksinya menjadi abb
Sandi di dalam Kepramukaan adalah salah satu media pembelajaran yang baik bagi peserta didik baik pramuka siaga, penggalang, penegak maupun pandega karena dapat melatih ketelitian, daya ingat, kecerdasan dan konsentrasi. Pemakaian sandi dalam menyampaikan ilmu pun harus disesuaikan dengan golongan pramuka itu sendiri sehingga dapat diterima dengan mudah namun tujuan dari pembelajaran itu tetap tercapai. Ada banyak macam-macam sandi dalam kepramukaan dan kedudukannya pun tidak harus baku, sehingga nama, jenis dan cara untuk menjawabnya pun dapat berbeda menyesuaikan dengan kondisi masing-masing daerah. Salah satu contoh sandi yang mudah adalah sebagai berikut :
Contoh Sandi MERAH PUTIH :
Kunci : MERAH PUTIH
Kunci yang ditampilkan di papan dapat ditulis seperti contoh di atas.
Contoh soal : AP, MP, RI, MI, HP
AP = P
MP= A
RI = N
MI = D
HP = U